Monday, May 31, 2010

H-2

Persari 16.08
Ini merupakan dua hari terakhir shoot Cinta Fitri Season 5, kalo dibilang rasa sedih dan kangen mungkin akan saya rasakan. Iya bangetttt. Apalagi Cinta fitri sudah menjadi bagian dalam diri saya. Kesibukan selalu menyertai suasan disaat menuju ending Episode. hampir semua pemain hadir disini, mau tau ga apa yang ada di otak kami, dan saya rasa ini sama semua di setiap pemain....
"Bagaimanakah Endingnya?"
Kalau kalian fikir kita semua sudah tau endingnya, wah kalian salah besar hari ini lah skenario Cinta Fitri season 5 episode 137 akan kluar dan itulah yang kita tunggu-tunggu. Karena selalu ada kejuta di akhir episode. Menggunakan kostum Mischa terkadang memberikan kepuasan yang tak terkira dan sulit untuk di ungkapkan. Kalau kalian merasa bosan dengan rambut Mischa yang gitu-gitu aja saya juga bosan, tapi saya sengaja melakukan ini agar kebosanan dan kebencian para penonton terhadap karakter ini terpancing (hihi maaf yah ), yah walaupun saya blum lulus kuliah tapi paling ga ilmu Psikologi yang saya pelajari bertahun-tahun ini saya gunakan untuk menunjang penampakan karakter ini hahaha. Well ok itu merupakan bocoran situasi Hari minus dua untuk shoot terakhir CF. adiosss...

Chapter Three : The Return


Pake wig, jadi Gembel, badan ceking dan badan kotor. Tunggu tunggu saya menggambarkan sosok siapakah sebenarnya, inilah Mischa di Season 2 Cinta Fitri. Kabar itu kembali datang pada saya disaat itu. Yang pertama terlintas di otak saya adalah “oh ternyata tokoh Mischa ini masih ada toh, kirain udah mati.” Haha. Kalo mau di bilang di Season inilah saya menjadi lebih akrab dengan tokoh ini memang itu kenytaanya.
Ada sedikit perbedaan di saat saya kembali memerankan tokoh Mischa, Mischa harus terlihat lebih kurus (dan kebetulan saat itu saya lagi ceking-cekingnya), karena dia ternyata telah hampir sembuh oleh penyakit yang mulai menggrogotinya. Rambut Mischa pun saat itu pendek karena Mischa selama ini harus menjalani kemo therapy sehingga rambutnya rontok, alhasil saya harus make Wig terus tiap hari, dan rasanya wiihh panas bukan main..haha.
Di Season ini Roh Mischa belum seutuhnya merasuki saya, saya belum memilikinya, jadi saya pun masih meraba untuk membawaanya masuk dalam diri saya. Pengalaman yang cukup menantangg saya begitu banyak saya alami, tapi paling menyenangkan karena saya bisa shoot without Make Up dan itu luarbiasa enak loh. Baju selalu kotor dan set selalu bertemu dengan jalanan. Hari-hari di abisin di jalanan keringat , hitam, kotor dan asep knalpot jadi teman sejati saya.
Saya suka terharu dengan sosok mischa di season ini, saya melihat sosok seorang ibu yang kehilangan jejak anaknya, kehilangan suaminya yang ternyata mengkhianatinya dan dia tak mungkin kembali ke keluarganya. Mischa yang terlihat lemah tapi sesungguhnya sosok ini memiliki power yang sangat besar, jika di bahas pake teori Bandura dalam ilmu psikologi Mischa ini memiliki Self afficacy yang sangat tinggi, dia yakin pada kepercayaannya keyakinannya, hanya kepada tuhanlah Mischa mengadu, karena dia tidak memiliki siapapun di dunia ini menurut versinya.
Satu fakta yang mungkin cukup mengejutkan untuk penonton yang tidak menonton CF dari season 1, di season ini Mischa adalah seseorang yang tak pernah letih berdoa. Dia saat itu masih belum kecewa dengan tuhan. Entah mengapa untuk pertama kalinya saya merasa begitu dekat dengan sosok ini, adanya keterikatan yang mungkin belum saya sadari. Adanya keyakinan bahwa tokoh ini unik walaupun pada saat ini saya masih belum tau mau dbawa kemana tokoh ini.
Banyak tantangan yang saya dapatkan disini karena tokoh ini hanya mencerminkan sesosok manusia yang kehilangan arah dan menggagungkan kekuatan cinta. Karena dengan cinta lah Mischa dapat bertahan hidup cinta terhadap sang buah hati Nadine, dmana di otaknya saat itu hanya tersedia informasi untuk bertahan hidup karena dia harus bertemu dengan anaknya.
Dengan berjalannya waktu banyak hal yang mischa dan saya alami, sampai akhirnya tibalah pada moment dmana mischa mulai membaur dengan keluarga Hutama, saat itu kalau kalian ingat (kalaau yang nonton yah) Mischa tuh berteman sama Fitri, tidak ada kebencian. Namun yang Mischa rasakan hanyalah betapa beruntungnya Fitri bisa bersanding dengan Farel lelaki yang sangat baik, dan pria yang di idamkan mischa. Namun Mischa sudah ikhlas saat itu, sampai akhirnya disaat farel mabuk farel pergi ke rumah mischa dan menidurinya karena dia melihat mischa sebagai sosok fitri.
Disinilah semua berawal sosok Mischa yang sebenarnya muncul,menurut saya disaat seseorang tidak memiliki kematangan emosi yang baik pasti hal seperti ini mungkin saja terjadi pada seseorang. Disaat Mischa hamil anak Farel, Mischa meminta farewl untuk bertanggung jawab akan tetapi Farel seperti menolak mischa, farel Nampak tidak bertanggung jawab dsini. Awal dari kebencian itu muncul disini di saat mischa merasa adanya ketidak adilan pada dirinya karena walaupun yang sedang mengandung anak Farel itu Mischa mtapi ia di campakan, maka dari itu Benih-benih kebencian itu mulai trimbul. Sampai akhirnya ia harus menerima kekecewaan berikutnya yaitu ketika ia di diagnosa bahwa kandungannya itu mengalami masalah (Mischa hamil anggur).
As a normal person, Mischa wajar sekali merasa kecewa dan sedih apalagi semenjak itu banyak hal buruk yang menimpanya. Mischa bukanlah orang yang dapat dengan mudah mengatur emosinya karena itu dia berubah menjadi sosok yang berbeda sosok yang ambisius dan pendendam, dan dendam inilah yang akan perlahan-lahan membunuhnya. Stimulus dan respon dari keluarga hutama pun dijadikan Mischa sebagai trigger dalam dirinya untuk melancarkan usaha balas dendam kepada keluarga Hutama. Cara yang Mischa lakukan untuk mendapatkan keadilan dalam dirinya mungkin salah, karena sometimes apa yang dia lakukan bersifat egocentris. Satu hal yang paling dia benci di dunia ini adalah Fitri, karena menurutnya karena Fitri lah dirinya mengalami ini semua. Dia tidak terlahir jahat, dia bukanlah setan yang turun dari langit tapi dirinya adalah manusia biasa yang terbentuk buruk karena lingkungan sekitarnya. Kalo di liat-liat awal masalah ini sebenernya dari Farel, yes it’s true, Farel sosok yang di agungkan ini ternyata bukanlah malaikat yang suci karena ia pun bisa melakukan kesalahan dan kesalahannya adalah mencampakan orang yang salah walaupun apa yang mereka lakukan memang sudah salah. Apa yang dilakukan farel mungkin sama dengan apa yang dilakukan pak Hutama terhadap ibu Asifa (ibu dari Fais), tapi bedanya ibu asifa tidak melakukan hal yang salah untuk mendapatkan keadilannya tapi Mischa, dia salah dalam hal ini. Apa yang menjadi kekuatan di sinetron Cinta Fitri adalah karena semua karakter memang merefleksikan kehidupan dan sosok manusia biasa yang mungkin bisa melakuakan kesalahan dan mungkin bisa berubah dengan proses.
Saya merasa Mischa ini berbeda disaat saaya harus ditemukan keputusan bahwa karakter Mischa ini harus berubah menjadi jahat atau yang sering orang bilang antagonis. Awalnya agak bingung haruis bagaimana karena saya berfikir saya tidak mau menjadi antagonis yang biasa, yang bisanya melotot-melotot teriak-teriak, kalo harus begitu setiap hari capek juga yah.hahaha. Karena itu mulai lah saya mencari referensi mulai dari nonton film terus menerus, nonton siaran criminal kayak buser dan kawan-kawannya sampe nonton sinetron lain biar melihat seperti apa tokoh antagonis yang ada sekarang ini. Pada saat itu banyak dari mereka yang kaitanya tokoh jahat kebanyakan bersuara cempreng, teriak-teriak matanya pun pengen saya tadahin rasanya melotot ga jelas. Dengan ides ok kreatif si dinda ini akhirnya saya ingin menampilkan Mischa tokoh yang kalem diam-diam dengan bawaan ngomong ga usah terlalu banyak usaha (kaya buka mulut) tapi tetap dapat terlihat jahat. Kalo kita ngeliat Ryan jombang yang wajahnya ga berdosa tapi bisa bunuh sekian banyak korbannya, atau saya menonton Godfather melihat Don Coeleon yang ga banyak gerak tapi kelihatan jahatnya mendalam yah mungkin mischa kira-kira akan seperti itu.
Banyak komentar yang saya terima ketika Mischa berubah menjadi jaha, ada yang bilang saya kurang galak kaya leli sagita karena kurang judes atau apalah. Tapi entah mengapa saya merasa karakter ini berbeda “ Ga selamanya orang jahat itu harus keliatan jahat” setuju ga?. Karena itu saya tetap percaya dengan keyakinan saya dengan support pak sutradara encep masduki yang memberikan kebebasan kepada saya untung mengembangkan karakter ini sendiri tapi ga lepas pengawasanya dan juga penulis scenario saat itu yang slalu membimbing saya untuk bilang “ Mischa itu beda”, saya sangat setuju Mischa memang berbeda. Makin kesini entah mengapa banyak tantangan yang saya hadaapi tapi untungnya makin banyak tantangan makin semangat juga saya menggali karakter ini.
Saya tidak pernah menyangka karakter ini menjadi begitu teringat di otak maupun hati penonton. Makin hari makian atau pun cercaan makin banyak saya terima, awalnya mungkin saya terima dengan lapang dada tetapi terkadang itu mengganggu diri saya sebagai dinda, mungkin mereka tidak memaki saya tapi entah mengapa ketika makian itu datang saya merasa “Mischa is part of me” dan ini sangat menganggu. Di postan berikutnya saya akan bercerita mengenai apa yang pernah saya alami semasa menjadi mischa dalam dunia cinta fitri. Satu hal yang saya serap dalam hal ini “ Cinta lah yang dapat member kekuatan untuk Fitri bertahan, Dan karena Cinta juga lah Mischa bisa tetap hidup” setuju atau tidak itulah kenyataan yang sebenarnya tersirat dalam karakter-karakter ini bagaimana Cinta bisa mengubah seseorang menjadi Malaikat dan mengubah manusia menjadi Iblis.

Thursday, May 27, 2010

Chapter two : Skip


Chapter Two : Skip

Pertemmuan selanjutnya saya dengan tokoh mischa kembali terjadi, ketika itu saya pulang kuliah dan mendapatkan berita mengejutkan yang mungkin kalo orang-orang bialng pasti kabar bahagia tapi bagi saya ini bukan kaba bahagia. Yup benar sekali, saya harus kembali masuk ke sinetron-sinetronan itu Cinta Fitri. Saat itu cinta fitri menginjak di episode ke sekian puluh saya juga ga hapal soalnya. Singkat cerita aya harus kemabali memanikan Tokoh GA JELAS ini siapa dia maunya apa ini!. Awalnya saya ragu dan saya ngerasa sedikit malu karena saya takut di cap sebagai pemain Sinetron (ini nih model orang kaya saya dulu gini nih yang suka salah kaprah). Karena saya merasa saya uda maen Film waktu itu yaitu Claudia / Jasmine, jadi berasa malu aja main sinetron, haduh salah banget pemikiran saya waktu itu. Karena sudah terlanjut kontrak dengan Production House itu mau ga ma ya harus mau , saya pun masukl kembali ke sinetron yang skarang sudah menjadi bagian dari sebagian besar hidup saya ini.

Saat kedua kalinya saya shoot CF saya jadi makin ingin tau mengenai karakter ini, maka saya mulai lah bertanya dengan sutrada seperti apkah tokoh miska ini. Sejak saat itu perkenalan saya dengan mischa jadi mulai terbuka, saya tau dia siapa, dmana dia pernah sekolah, riwayatnya dengan farel itu seperti apa dan apa tujuan awalnya dia datang, tapi kalo di bilang masih di permukaan, ya saya tidak terlalu dalam mengenal Mischa saat itu. Mulai lah saya memaikan tokoh ini dengan informasi seadanya.

- Mischa datang dari Singapore karena dia masih cinta sama Farel
- Dia pulang ke Indonesia membawa seorang anak bernama Nadien.
- Mischa ngaku-ngaku kalo Nadine itu anaknya farel karena disuruh Hutama dia dibayar, supaya misahin Fifa a.k.a Fitri Farel.(karena kecintaan jadi ni orang mau aja)
- Mischa adalah seorang ibu yang berjuang untuk anaknya Single Mother yang melakukan apa saja untuk anaknya.( karena itu jangan salah kaprah Mischa ga pernah benci dan jahat sama Nadine dia cumin ga pengen Nadine ngeliat apa yg dilakukan ibunya sekarang makanya Nadine di jauhin)
- Mischa mulai sedikit iri sama Fitri karena begitu beruntung dapetin Farel tapi dia sama sekali ga berniat jahat saat itu.
- Mischa punya penyakit kanker.
- Mischa orang yang pintar dan cukup berprestasi dalam pendidikan.

Itu kira-kira apa yang saya tau tentang Mischa saat itu, Mischa bukan lah tokoh Jahat seperti yang banyak orang kira kalo Mischa memang terlahir jahat tapi, “Mischa adalah manusia biasa yang memang karena keadaan nantinya akan berubah menjadi pribadi yang berbeda”. Mungkin ini akan kalian lihat di tulisan-tulisan saya berikutnya.

Setelah kurang lebih 20 episode akhirnya karakter Mischa ini diceritakan harus pergi ke Singapore untuk berobat karena penyakitnya makin menjalar. Jadi saya pun ga main lagi di Cinta Fitri lagi-lagi saya fikir ini adalah yang “Pertama dan Terakhir”. Sebenarnya saat itu saya keluar dari Cinta Fitri untuk shooting Film Beranak dalam kubur dan dilanjutkan film kawin Kontrak. Ya karakter si Mischa-mischa mungkin bagi para peenggemaar sinetron ini kaya karakter yang ada dan tiada alias Ga Penting. Saat itu saya pun tidak terlalu peduli karena jujur saya belum menemukan keunikan yang terdapat di diri karakter ini , sesuatu yang pernah membuat saya benci dengan karakter ini daan apaa yang membuat saya begitu jatuh cinta dengan karakter ini. Kenapa saya sebut fase atau bagian ini Skip! Karena memang bagian ini merupakan sesuatu yang terlewati tapi menjadi modal informasi saya untuk mengenal dan menyatu dengan sosok Mischa The Devil.


Wednesday, May 26, 2010

Chapter One : Incomplete

Dibagian ini saya akan sedikit bercerita mengenai pertama kali saya bertemu dengan karakter Mischa. Bagaimana impresi pertama saya, apa yang saya rasakan dan apa yang saya alami. Segala kebenaran yang mungkin kadang malu atau sulit saya nyatakan akan coba saya paparkan disini.

Kita mulai dari kata ini “Cinta fitri” (tanpa embel-embel season atau musim itu hehe), jujur pertama kali saya mendengar kata ini saya sama sekali TIDAK tau apa itu CF haha, agak bodoh memang. Karena jujur saya dulu sama skali tidak mengikuti sinetron atau lebih tepatnya jarang nonton (karena menurut saya sinetron itu identik dengan emak-emak dan gampangan, ternyata saya SALAH BESAR.hoho). Kalau saat itu ibu saya ga bilang ini sinetron yang di bintangi “Aceh” (panggilan wisnu semasa kita masih satu kampus di atmaJaya) mungkin saya ga akan ngeh. Saya ingat banget waktu itu ibu saya bilang kalau saya dapat tawaran main sinetron lagi d MD entertainment. Percakapak kita waktu itu :

Mamah : “Nya kamu dapet tawaran loh maen di sinetron Cinta Fitri.”
Me: “Cinta Fitri apaan tuh?aduh sinetron lagi ya gad eh kapok anya.” (saat itu saya trauma main sinetron karena harus ngorbanin sekolah di marah-marahin di suruh bolos sama unit)
Mamah: “itu loh nya sinetron yang si Aceh temen kamu itu main, sama sheerin yg waktu itu sama-sama main di bukan diriku. Dicoba aja dulu de, kamu kan suka acting”
Me: (saat itu saya berfikir ini kesempatan saya untuk dapet modal ngelanjutin kuliah kalo ga kerja ga kuliah ni) “Ya udah de ma gpp kita coba juga, Jadi apaan sih?”
Mama: “Katanya jadi mantan pacarnya Aceh (Wisnu)”
Me:”nggg…iya iya…”

Perasaan saya waktu itu gga jelas haaha seneng juga biasa aja apa yang saya maenin juga ga tau, setelah tawaran itu datang, akhirnya saat itu pun tiba.

*Shooting hari pertama (dan terakhir sampai beberapa bulan kedepan haha):

Lokasi shoot pertama adalah Mapindo di daerah Bambu Apus (ohoho inget banget gw). Pertama datang ke lokasi yang saya liat adalah banyak pemain sinetron yang saya kenal saat itu cumin wisnu tok, shireen lagi ga ada, terus disitu juga ada cewe cantik muka agak kearab-araban dan ternyata itu adalah Fani Gasani pemeran Keyla yang pertama. Pertama dikasih scenario saya nanya sama mas-mas’nya “?saya jadi siapa mas?” kata masnya “kamu jadi MISKA” setelah itu saya liat scenario, kalo ga salah si saat itu episode awal entah 5 atau apa gitu. Terus yang saya liat di scenario itu namanya “Mischa” nah saat itu saya mikir ini bacanya Misca apa Miska siapa tau kan dibacanya Misca kaya nyebut Mischa Barton gitu haha. Tapi ternyata di bacanya MISKA, agak aneh yah?

Lalu-lalu saya bacalah scenario itu dan dialognya cuman beberapa baris (yang pasti sih cuman sekali ngomong juga kelar) dan scene itu adalah scene “FlashBack” alias Kilas balik (itu loh adegan yang biasanya di buat agak-agak item putih karena jaman dulu ceritanya) pokoknya inti dialog saya saat itu “Si cewek bilang ke farel cowonya kalo mereka ga bisa barengan lagi” udah stop itu aja, hahah saya menyebutnya “SATU scene untuk slamanya”. Haduh kalo mikir kaya gini suka malu kalo ada yang inget adegan saya di sinetron cinta fitri itu cumin beberapa detik saja…dan selebihnya di episode-episode berikutnya saya main di CF hanya berperan menjadi FOTO di bingkai ahahayy..alias Fotonya doank yang di pegang-pegang Farel selebihnya ga ada orangnya.

Kira-kira seperti inilah awal perkenalan saya dengan si Miska ini, karakternya apa juga saya ga tau. Dia ini orang baik atau jahat saya ga tau, dia ini seperti apa saya ga tau yang saya tau saat itu adalah dia mantan pacar si Farel-farel ini farel cinta banget sama si Miska dan mereka pernah sekolah bareng dan Mischa ini anak orang mampu juga. Itu lah trakhir kali saya ketemu miska sampai akhirnya nanti saya di pertemukan kembali dengan sosok ini di Cinta Fitri eps. Kalo ga salah brapa puluh gitu..

Masih ada lanjutan cerita pertemuan saya dengan sosok terdekat dengan saya di bagian-bagian berikutnya..tunggu ya kawann..*cheers*


Bersumbang____________

The Reason

Ini bukan pertama kalinya saya membuat blog, mungkin ini merupakan blog kesekian saya.Tujuan saya kembali menjadi bloger amatir ini mungkin melupakan langkah saya untuk membagi apa yang saya atau mungkin sebagian kawan-kawan saya yang berada di posisi yang sama.

Bingung harus membagi kepada siapa!

Mengadu kepada siapa!

Bagaimana agar sebagian orang yang sulit mengerti menjadi paling tidak tau!

Dan apa yang harus saya lakukan?

Ini pertanyaan yang selalu melintas di fikiran saya beberapa waktu ini, sampai akhirnya seseorang dari kawan saya membicarakan masalah mengenai menulis Blog, yeah akkhirnya saya coba melakukan ini paling tidak untuk mengurangi beban yang makin tertimbun ini (wa..hahaha ini kesannya serius!).

Disini saya akan mencoba memaparkan siapa saya dan alter ego saya MISCHA , MISKA, or MISKHA. Apapun kalian menyebutnya dialah inspirasi saya menulis blog ini. If you wanna know about her, bacalah blog ini maka paling tidak kalian akan tau bagaimana rasanya menjadi dirinya atau paling tidak dekat denganya. Dan paling tidak kalian bisa mengerti apa yang sebenarnya saya Rasakan, saya Alami dan saya Terima selama saya menjadi seorang MISCHA dimata public dan menjadi seorang Dinda di dalam dunia nyata. Dua dunia yang selama ini harus saya jalani dan harus saya masuki dengan berbagai konsekuensi yang harus saya terima. Hmmm…Entah ada atau justru tidak ada yang membaca blog saya ini paling tidak saya coba untuk menyalurkan semua dan berbagi dengan sesama.

Mungkin saya bukanlah penulis yang handal dalam hal ini, jadi sebelum kalian berkomentar mengenai jenis tulisan saya, saya menjelaskannya terlebih dahulu. Wah jujur baru satu post ini saja saya sudah merasa agak ringan. Mungkin kata penutup untuk kali kawan pembaca selamat menikmati dan mengenal Me, My Self and Mischa / Miska / Miskha or Whateverr…hahaha…