Monday, May 31, 2010

Chapter Three : The Return


Pake wig, jadi Gembel, badan ceking dan badan kotor. Tunggu tunggu saya menggambarkan sosok siapakah sebenarnya, inilah Mischa di Season 2 Cinta Fitri. Kabar itu kembali datang pada saya disaat itu. Yang pertama terlintas di otak saya adalah “oh ternyata tokoh Mischa ini masih ada toh, kirain udah mati.” Haha. Kalo mau di bilang di Season inilah saya menjadi lebih akrab dengan tokoh ini memang itu kenytaanya.
Ada sedikit perbedaan di saat saya kembali memerankan tokoh Mischa, Mischa harus terlihat lebih kurus (dan kebetulan saat itu saya lagi ceking-cekingnya), karena dia ternyata telah hampir sembuh oleh penyakit yang mulai menggrogotinya. Rambut Mischa pun saat itu pendek karena Mischa selama ini harus menjalani kemo therapy sehingga rambutnya rontok, alhasil saya harus make Wig terus tiap hari, dan rasanya wiihh panas bukan main..haha.
Di Season ini Roh Mischa belum seutuhnya merasuki saya, saya belum memilikinya, jadi saya pun masih meraba untuk membawaanya masuk dalam diri saya. Pengalaman yang cukup menantangg saya begitu banyak saya alami, tapi paling menyenangkan karena saya bisa shoot without Make Up dan itu luarbiasa enak loh. Baju selalu kotor dan set selalu bertemu dengan jalanan. Hari-hari di abisin di jalanan keringat , hitam, kotor dan asep knalpot jadi teman sejati saya.
Saya suka terharu dengan sosok mischa di season ini, saya melihat sosok seorang ibu yang kehilangan jejak anaknya, kehilangan suaminya yang ternyata mengkhianatinya dan dia tak mungkin kembali ke keluarganya. Mischa yang terlihat lemah tapi sesungguhnya sosok ini memiliki power yang sangat besar, jika di bahas pake teori Bandura dalam ilmu psikologi Mischa ini memiliki Self afficacy yang sangat tinggi, dia yakin pada kepercayaannya keyakinannya, hanya kepada tuhanlah Mischa mengadu, karena dia tidak memiliki siapapun di dunia ini menurut versinya.
Satu fakta yang mungkin cukup mengejutkan untuk penonton yang tidak menonton CF dari season 1, di season ini Mischa adalah seseorang yang tak pernah letih berdoa. Dia saat itu masih belum kecewa dengan tuhan. Entah mengapa untuk pertama kalinya saya merasa begitu dekat dengan sosok ini, adanya keterikatan yang mungkin belum saya sadari. Adanya keyakinan bahwa tokoh ini unik walaupun pada saat ini saya masih belum tau mau dbawa kemana tokoh ini.
Banyak tantangan yang saya dapatkan disini karena tokoh ini hanya mencerminkan sesosok manusia yang kehilangan arah dan menggagungkan kekuatan cinta. Karena dengan cinta lah Mischa dapat bertahan hidup cinta terhadap sang buah hati Nadine, dmana di otaknya saat itu hanya tersedia informasi untuk bertahan hidup karena dia harus bertemu dengan anaknya.
Dengan berjalannya waktu banyak hal yang mischa dan saya alami, sampai akhirnya tibalah pada moment dmana mischa mulai membaur dengan keluarga Hutama, saat itu kalau kalian ingat (kalaau yang nonton yah) Mischa tuh berteman sama Fitri, tidak ada kebencian. Namun yang Mischa rasakan hanyalah betapa beruntungnya Fitri bisa bersanding dengan Farel lelaki yang sangat baik, dan pria yang di idamkan mischa. Namun Mischa sudah ikhlas saat itu, sampai akhirnya disaat farel mabuk farel pergi ke rumah mischa dan menidurinya karena dia melihat mischa sebagai sosok fitri.
Disinilah semua berawal sosok Mischa yang sebenarnya muncul,menurut saya disaat seseorang tidak memiliki kematangan emosi yang baik pasti hal seperti ini mungkin saja terjadi pada seseorang. Disaat Mischa hamil anak Farel, Mischa meminta farewl untuk bertanggung jawab akan tetapi Farel seperti menolak mischa, farel Nampak tidak bertanggung jawab dsini. Awal dari kebencian itu muncul disini di saat mischa merasa adanya ketidak adilan pada dirinya karena walaupun yang sedang mengandung anak Farel itu Mischa mtapi ia di campakan, maka dari itu Benih-benih kebencian itu mulai trimbul. Sampai akhirnya ia harus menerima kekecewaan berikutnya yaitu ketika ia di diagnosa bahwa kandungannya itu mengalami masalah (Mischa hamil anggur).
As a normal person, Mischa wajar sekali merasa kecewa dan sedih apalagi semenjak itu banyak hal buruk yang menimpanya. Mischa bukanlah orang yang dapat dengan mudah mengatur emosinya karena itu dia berubah menjadi sosok yang berbeda sosok yang ambisius dan pendendam, dan dendam inilah yang akan perlahan-lahan membunuhnya. Stimulus dan respon dari keluarga hutama pun dijadikan Mischa sebagai trigger dalam dirinya untuk melancarkan usaha balas dendam kepada keluarga Hutama. Cara yang Mischa lakukan untuk mendapatkan keadilan dalam dirinya mungkin salah, karena sometimes apa yang dia lakukan bersifat egocentris. Satu hal yang paling dia benci di dunia ini adalah Fitri, karena menurutnya karena Fitri lah dirinya mengalami ini semua. Dia tidak terlahir jahat, dia bukanlah setan yang turun dari langit tapi dirinya adalah manusia biasa yang terbentuk buruk karena lingkungan sekitarnya. Kalo di liat-liat awal masalah ini sebenernya dari Farel, yes it’s true, Farel sosok yang di agungkan ini ternyata bukanlah malaikat yang suci karena ia pun bisa melakukan kesalahan dan kesalahannya adalah mencampakan orang yang salah walaupun apa yang mereka lakukan memang sudah salah. Apa yang dilakukan farel mungkin sama dengan apa yang dilakukan pak Hutama terhadap ibu Asifa (ibu dari Fais), tapi bedanya ibu asifa tidak melakukan hal yang salah untuk mendapatkan keadilannya tapi Mischa, dia salah dalam hal ini. Apa yang menjadi kekuatan di sinetron Cinta Fitri adalah karena semua karakter memang merefleksikan kehidupan dan sosok manusia biasa yang mungkin bisa melakuakan kesalahan dan mungkin bisa berubah dengan proses.
Saya merasa Mischa ini berbeda disaat saaya harus ditemukan keputusan bahwa karakter Mischa ini harus berubah menjadi jahat atau yang sering orang bilang antagonis. Awalnya agak bingung haruis bagaimana karena saya berfikir saya tidak mau menjadi antagonis yang biasa, yang bisanya melotot-melotot teriak-teriak, kalo harus begitu setiap hari capek juga yah.hahaha. Karena itu mulai lah saya mencari referensi mulai dari nonton film terus menerus, nonton siaran criminal kayak buser dan kawan-kawannya sampe nonton sinetron lain biar melihat seperti apa tokoh antagonis yang ada sekarang ini. Pada saat itu banyak dari mereka yang kaitanya tokoh jahat kebanyakan bersuara cempreng, teriak-teriak matanya pun pengen saya tadahin rasanya melotot ga jelas. Dengan ides ok kreatif si dinda ini akhirnya saya ingin menampilkan Mischa tokoh yang kalem diam-diam dengan bawaan ngomong ga usah terlalu banyak usaha (kaya buka mulut) tapi tetap dapat terlihat jahat. Kalo kita ngeliat Ryan jombang yang wajahnya ga berdosa tapi bisa bunuh sekian banyak korbannya, atau saya menonton Godfather melihat Don Coeleon yang ga banyak gerak tapi kelihatan jahatnya mendalam yah mungkin mischa kira-kira akan seperti itu.
Banyak komentar yang saya terima ketika Mischa berubah menjadi jaha, ada yang bilang saya kurang galak kaya leli sagita karena kurang judes atau apalah. Tapi entah mengapa saya merasa karakter ini berbeda “ Ga selamanya orang jahat itu harus keliatan jahat” setuju ga?. Karena itu saya tetap percaya dengan keyakinan saya dengan support pak sutradara encep masduki yang memberikan kebebasan kepada saya untung mengembangkan karakter ini sendiri tapi ga lepas pengawasanya dan juga penulis scenario saat itu yang slalu membimbing saya untuk bilang “ Mischa itu beda”, saya sangat setuju Mischa memang berbeda. Makin kesini entah mengapa banyak tantangan yang saya hadaapi tapi untungnya makin banyak tantangan makin semangat juga saya menggali karakter ini.
Saya tidak pernah menyangka karakter ini menjadi begitu teringat di otak maupun hati penonton. Makin hari makian atau pun cercaan makin banyak saya terima, awalnya mungkin saya terima dengan lapang dada tetapi terkadang itu mengganggu diri saya sebagai dinda, mungkin mereka tidak memaki saya tapi entah mengapa ketika makian itu datang saya merasa “Mischa is part of me” dan ini sangat menganggu. Di postan berikutnya saya akan bercerita mengenai apa yang pernah saya alami semasa menjadi mischa dalam dunia cinta fitri. Satu hal yang saya serap dalam hal ini “ Cinta lah yang dapat member kekuatan untuk Fitri bertahan, Dan karena Cinta juga lah Mischa bisa tetap hidup” setuju atau tidak itulah kenyataan yang sebenarnya tersirat dalam karakter-karakter ini bagaimana Cinta bisa mengubah seseorang menjadi Malaikat dan mengubah manusia menjadi Iblis.